Selasa, 31 Mei 2016

Pondok Pesantren Metal Di huni Ribuan Santri Berbagai Penjuru Indonesia Bahkan Dari Mancanegara

Pondok Pesantren Metal Moeslim Al Hidayat beralamatkan di Desa Rejoso Lor, Pasuruan, Jawa Timur, merupakan salah satu pondok pesantren yang sangat berbeda dengan pondok pesantren pada umumnya. Berdiri sejak tahun 1992 pondok pesantren ini di huni oleh 1000 santri dari berbagai penjuru di indonesia bahkan ada yang dari Malaysia dan Brunai.

Source
Bila anda ke ponpes Metal tersebut hal unik pertama kali yang akan dilihat adalah patung beton bergambar metal atau salam tiga jari berukuran sedang di depan pintu gerbang pondok. Semua dicat merah menyala dengan tulisan 'Metal Muslim'. Tak ada tanda-tanda, plang, atau papan nama yang menunjukkan bahwa itu lokasi Ponpes Metal sekitar delapan kilometer dari Pasuruan ke arah Probolinggo. padahal itu adalah gerbang pondok pesantren Metal Moeslim Al Hidayat.

Ada filosofi tersendiri pada gerbang ponpes Metal,yang dimaksudkan metal di sini bukan berarti musik cadas, tapi singkatan Membaca Tulisan Alqu'ran atau Menghafal Tulisan Alqur'an. kemudian logo tiga jari bermakna Iman, Islam dan Ikhsan.
Source
Pondok pesantren ini merupakan ponpes rehabilitasi khusus untuk menampung para santrinya yang bermasalah, sebagian santri memiliki catatan hitam dari mereka. kita bisa menemukan banyak sekali santri putranya yang bertato, bertindik dan berambut panjang tapi semua itu merupakan masalalu dari mereka. santri yang mondok beragam mulai dari orang gila, korban narkoba, sampai perempuan hamil pranikah.

Lokosi areal ponpes tersebut seluas 10 hektare, Lokasi para santri pria dengan perempuan dipisah. Orang gila menempati sisi kiri ponpes. Santri perempuan berada di belakang, sedangkan santri laki-laki di sebelah kanan.

Pengasuh Ponpes  Metal ini adalah KH Abu Bakar Kholil memiliki sikap yang nyentrik, Pak Kiai tak hanya menampung para orang gila, perempuan hamil pranikah, dan korban narkoba. Juga gemar memelihara binatang buas, mulai harimau sumatera, kera, buaya, ular, dan aneka burung. Tapi, terbukti, belakangan binatang tadi ada manfaatnya bagi penyembuhan para santri.

Terbukti saat ada orang gila tidak mau bicara. Setelah dijilati kera, orang gila tadi berteriak histeris dan akhirnya mau ngomong. Itu memudahkan kesembuhan yang bersangkutan karena bisa diajak dialog. kemudian ketika orang gila tak bisa diatur, menolak mandi, atau tak mau bicara, cara mengatasi cukup mudah. Orang gila tadi ditunjukkan harimau atau buaya. Kalau tidak mau mandi akan 'diberikan' ke harimau. begitulah diantara proses untuk penyembuhan bagi para orang gila.


  3 komentar:

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.