RECENT POST

Minggu, 15 Oktober 2017

Sejarah Revolusi Jihad Serta Penetapan 22 Oktober Sebagai Hari Santri Nasional

Pada tanggal 14 oktober 2015 Presiden Joko Widodo memutuskan bahwa hari santri nasional ditetapkan pada tanggal 22 Oktober yang akhirnya disambut baik oleh Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), PBNU menilai bahwa pemerintah sudah mengakui bahwa santri berperan besar dalam pergerakan perjuangan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.

Hari Santri Nasional sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui Keppres nomor 22 tahun 2015.

Penetapan Hari Santri Nasional tanggal 22 oktober ini disambut baik oleh Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), PBNU menilai bahwa pemerintah sudah mengakui bahwa santri berperan besar dalam pergerakan perjuangan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.

“Kita mengapresiasi langkah tepat Presiden. Ini merupakan sebuah pengakuan negara terhadap 22 Oktober sebagai hari bersejarah terkait fatwa bela tanah air,” kata Sekjen PBNU H Helmy Faisal Zaini


Resolusi jihad yang dicetuskan oleh Pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 oktober tahun 1945 di Surabaya untuk mencegah kembalinya tentara kolonial belanda yang mengatasnamakan NICA.
Menyusul komunikasi intensif antara Presiden Soekarno dan KH Hasyim Asy'ari (pengasuh pesantren Tebu Ireng) saat itu untuk mencari solusi perjuangan atas agresi pasukan sekutu itu, KH Hasyim Asy'ari lalu mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad.

“Membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu’ain atau wajib bagi setiap individu“.

Ada beberapa ulama yang membantu penguatan resonansi Resolusi Jihad ini. Mereka di antaranya KH Wahab Chasbullah (Jombang), KH Bisri Syamsuri (Jombang), KH M Dahlan (Surabaya), KH Tohir Bakri (Surabaya), KH Ridwan Abdullah, KH Sahal Mansur, KH Abdul Djalil (Kudus), KH M Ilyas (Pekalongan) KH Abdul Halim Siddiq (Jember), dan KH Saifudin Zuhri (Jakarta).
Bersama ulama-ulama itu, Mbah Hasyim tidak henti-hentinya memperkuat fatwa Resolusi Jihad.


Seruan Jihad untuk merebut kemerdekaan yang dikobarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari itu membakar semangat para santri Arek-arek Suroboyo untuk menyerang markas Brigade 49 Mahratta yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.

Jenderal Mallaby pun tewas dalam pertempuran yang berlangsung sekitar 3 hari berturut-turut dari tanggal 27, 28, hingga 29 Oktober 1945, ia tewas bersama dengan lebih dari 2000 pasukan inggris saat itu. Hal tersebut membuat marah angkatan perang Inggris, hingga berakhir pada peristiwa 10 November 1945, yang tanggal tersebut pun ditetapkan sebagai hari Pahlawan. [1]

Maka, meminjam perspektif Sidney Hook (1943:154), filsuf pendidikan kenamaan New York, Mbah Hasyim (bersama para kyai dan ulama lainnya) bisa dibilang the eventful man in history, figur yang telah turut mewarnai sejarah Indonesia.

Lebih jauh, sejarah Indonesia bahkan mencatat, Mbah Hasyim adalah bagian dari apa yang disebut Sidney Hook sebagai pencipta sejarah (the event-making man) bagi perkembangan negeri ini.

Mbah Hasyim bersama para kyai dan ulama yang lain adalah contoh santri par excellence. Kontribusinya melintasi batas-batas ruang sosial keagamaan hingga ke ruang kebangsaan dan kenegaraan.

Melalui teladan santri par excellence di atas, kita diajari bahwa semangat pembebasan negeri tidak bisa ditawar-tawar oleh siapa pun yang menjadi pemimpin negeri ini.

Para santri par excellence di atas mengajarkan bangsa ini dengan perjuangan mereka agar negeri ini tidak boleh digadaikan kepada kekuasaan asing. Sebaliknya, negeri ini justru harus dimerdekakan dari pikiran dan aksi lacur yang mengorbankan bangsanya sendiri.

Senin, 09 Oktober 2017

Mengenal Sejarah Pondok Pesantren Sidogiri

Sidogiri Lama





Sidogiri dibabat oleh seorang Sayyid dari Cirebon Jawa Barat bernama Sayyid Sulaiman. Beliau adalah keturunan Rasulullah dari marga Basyaiban.
Ayahnya, Sayyid Abdurrahman, adalah seorang perantau dari negeri wali, Tarim Hadramaut Yaman. Sedangkan ibunya, Syarifah Khodijah, adalah putri Sultan Hasanuddin bin Sunan Gunung Jati. Dengan demikian, dari garis ibu, Sayyid Sulaiman merupakan cucu Sunan Gunung Jati.
Sayyid Sulaiman membabat dan mendirikan pondok pesantren di Sidogiri dengan dibantu oleh Kiai Aminullah. Kiai Aminullah adalah santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman yang berasal dari Pulau Bawean.
Konon pembabatan Sidogiri dilakukan selama 40 hari. Saat itu Sidogiri masih berupa hutan belantara yang tak terjamah manusia dan dihuni oleh banyak makhluk halus. Sidogiri dipilih untuk dibabat dan dijadikan pondok pesantren karena diyakini tanahnya baik dan berbarakah.

Tahun Berdiri

Terdapat dua versi tentang tahun berdirinya Pondok Pesantren Sidogiri yaitu 1718 atau 1745. Dalam suatu catatan yang ditulis Panca Warga tahun 1963 disebutkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri didirikan tahun 1718. Catatan itu ditandatangani oleh Almaghfurlahum KH Noerhasan Nawawie, KH Cholil Nawawie, dan KA Sa’doellah Nawawie pada 29 Oktober 1963.
Dalam surat lain tahun 1971 yang ditandatangani oleh KA Sa’doellah Nawawie, tertulis bahwa tahun tersebut (1971) merupakan hari ulang tahun Pondok Pesantren Sidogiri yang ke-226. Dari sini disimpulkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri berdiri pada tahun 1745. Dalam kenyataannya, versi terakhir inilah yang dijadikan patokan hari ulang tahun/ikhtibar Pondok Pesantren Sidogiri setiap akhir tahun pelajaran.

Sidogiri dalam Tahun

1352098009_biyen










  • 1158 H atau 1745 M, Mbah Sayid Sulaiman membabat tanah Sidogiri yang saat itu masih berupa hutan belantara. Beliau adalah putra pertama pasangan Sayid Abdurrahman bin Umar ba Syaiban dan Syarifah Khadijah, cucu Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Beliau memiliki garis keturunan dari Hadramaut, Yaman. Ditemani oleh seorang santrinya, Aminulloh, asal pulau Bawean, beliau mendirikan sebuah pesantren yang di kemudian hari dikenal dengan nama Pondok Pesantren Sidogiri.
  • Pertengahan abad ke-18 M, kepengasuhan dipangku oleh KH. Aminullah asal Bawean kelahiran Hadhramaut. Beliau adalah santri pertama sekaligus menantu Mbah Sayid Sulaiman .
  • Sekitar akhir abad ke-18 M,kepengasuhan dipangku Kiai Mahalli, santri KH. Aminullah asal Bawean yang juga turut membantu membabat tanah Sidogiri. Menantu KH. Aminullah ini diperkirakan wafat pada awal 1800-an dan hingga kini pasarean beliau tidak diketahui tempatnya.
  • Sekitar awal abad ke-19 M,kepengasuhan beralih kepada KH. Abu Dzarrin (menurut satu versi), santri asal Magelang yang mempunyai hubungan darah dengan Sayid Sulaiman. Terkenal alim ilmu nahwu-sharraf dan memiliki banyak karangan karya, di antaranya yang sempat terbukukan adalah kitab “Sorrof Sono”.
  • Sekitar awal s.d pertengahan abad ke-19 M, KH. Noerhasan bin Noerkhotim menjadi pengasuh. Santri asal Bangkalan itu adalah keturunan Sayid Sulaiman dari jalur Kiai Noerkhotim bin Kiai Asror bin Abdullah bin Sulaiman. Diambil mantu oleh Kiai Mahalli. Pernah berguru kepada Sayid Abu Bakar Syatha, pengarang I’ânatuth-Thâlibîn. Mulai merintis pengajian kitab-kitab besar seperti Ihya’ Ulumuddin, Shahih Bukhari, dan Shahih Muslim. Merintis kegiatan pembacaan shawalat ba’da maghrib dan peletak pertama pambangunan Surau Daerah H.
  • Sekitar pertengahan ke-19 s.d awal abad ke-20 M, KH. Bahar bin Noerhasan melanjutkan estafet kepengasuhan. Bersama adiknya KH. Nawawie, nyantri kepada Syaikhona Kholil di Bangkalan.
  • Awal abad ke-19 M, pengasuh dijabat oleh KH. Nawawie bin Noerhasan. Termasuk kiai khos yang dimintai pendapat oleh KH Hasyim Asy’ari sebelum pendirian NU. Menjadi Mustasyar NU hingga akhir hayat.
  • Awal abad ke-19 MKH. Abd. Adzim bin Oerip, menantu tertua KH Nawawie menjadi pangasuh.
  • Awal abad ke-19 s.d 1947 M,KH. Abd. Djalil bin Fadhil, menantu kedua KH Nawawie menjadi pangasuh hingga wafat di tangan penjajah Belanda
  • 14 Shafar 1357 H atau 15 April 1938 M, KH. Abd. Djalil mendirikan madrasah yang diberi nama Madrasah 
  • Miftahul Ulum (MMU). Sejak saat itu PPS mulai memakai dua sistem pendidikan, sistem pengajian ma’hadiyah dan sistem madrasiyah (klasikal).
  • 1936 Mgedung MMU pertama kali dibangun dalam tempo dua tahun. Saat ini dialihfungsikan menjadi gedung perpustakaan.
  • 1947 M, KH. Abd Djalil wafat pada, kemudian PPS diasuh oleh KH. Cholil Nawawie. Pada saat itulah, dibentuk suatu wadah permusyawaratan yang diberi nama Pancawarga. Anggotanya adalah lima putra KH. Nawawie bin Noerhasan, yaitu: KH. Noerhasan (w. 1967), KH. Cholil (w. 1978), KH. Siradjul-Millah Waddin (w. 1988), KA. Sa’doellah (w. 1972) dan KH. Hasani (w. 2001).
  • 1952 M, MMU mulai mengeluarkan ijazah pertama kali (Tingkat Ibtidaiyah) dan 1962 M (Tsanawiyah).
  • Dzul Hijjah 1376 H atau Juli 1957 M, MMU Tsanawiyah didirikan sebagai jenjang pendidikan kedua setelah Madrasah Ibtidaiyah.
  • 1961 M, KA. Sadoellah Nawawi membuka madrasah ranting (fillial). Dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan madrasah di sekitar PPS.
  • 1961 M, KH. Cholil Nawawie (Pengasuh) dan KA. Sadeollah Nawawie (Ketua Umum) menggagas pengiriman guru tugas.
  • 1961 M, KA. Sadoellah Nawawie merintis Kopontren Sidogiri. Awal berdiri, Kopontren Sidogiri hanya berupa kedai makanan dan toko kelontong sederhana. Kopontren Sidogiri resmi berbadan hukum sejak 15 Juli 1997.
  • 1964 M, Kahanas (Kaderisasi Ahlusunah wal Jamaah) lahir. Pada tahun 1973 diganti menjadi Annajah. Di masa awal, kegiatan Annajah dikhususkan bagi murid kelas III Ts. Sejak tahun 1984 kegiatan pembekalan ini mulai dibuka untuk kelas I dan II Ts dengan fokus materi yang berbeda.
  • 1965 M, lambang resmi pesantren dibuat oleh HM. Usman Anis berdasarkan ide K. Sadoellah Nawawie dengan tujuan untuk memperjelas dan mempertegas identitas santri. Sebelumnya sudah ada lambang yang dikenal dengan singkatan PAPSID (Pelajar Asrama Pesantren Sidogiri).
  • 1978 (21 Ramadan), KH. Kholil Nawawi wafat. Digantikan oleh KH. Abdul Alim bin Abd. Djalil
  • 03 (atau 13) Muharam 1403/21 Oktober 1982 MMU Aliyah didirikan sebagai jenjang pendidikan tertinggi untuk menampung santri purna tugas.
  • 1983 M, Perpustakaan Sidogiri berdiri. koleksi pertamanya adalah kitab-kitab koleksi KH. Kholil Nawawie yang diwakafkan untuk santri.
  • 1983 (versi lain 1987) M, Balai Pengobatan Sidogiri resmi berdiri. Sejak tahun 2004, BPS mulai membuka layanan kesehatan untuk masyarakat umum.
  • 14 Syawal 1409 H/21 Mei 1989 M, MMU tingkat Istidadiyah didirikan sebagai fase persiapan bagi santri baru.
  • 1989 M, PPS mendirikan Labsoma (Laboratorium Soal Madrasah). Anggotanya khusus direkrut untuk merancang, menyusun dan mengoreksi soal-soal ujian.
  • 1412 H/1991-1992, Lembaga Pengembangan Bahasa Arab dan Asing (LPBAA) resmi berdiri.
  • 1991 M, latihan seni hadrah ala ISHARI mulai dibuka untuk santri.
  • 28 Muharam 1414 H/18 Juli 1993 M, Organisasi Murid Intra Madrasah (OMIM) didirikan sebagai wadah bagi murid-murid MMU Aliyah
  • 1414 H/ 1994 M, DAS (Darul Aitam Sidogiri) didirikan, berlokasi di Jl. Benowo Simolawang Simokerto Surabaya. Sejak tahun 1419 H, pengelolaan DAS Surabaya diserahkan kepada PPS.
  • 1415 H/1994 M, Majalah IJTIHAD terbit perdana sebanyak 24 halaman hitam-putih. Dikelola oleh OMIM MMU Aliyah. IJTIHAD adalah media pertama di PPS sebelum berkembang hingga mencapai 17 media seperti saat ini.
  • 1419 H, balai tamu atau ruang pertemuan santri dengan walinya dibangun.
  • 1419 H, pelatihan bela diri dibuka atas anjuran KH. Hasani Nawawie.
  • 1419 H, mading HIMMAH terbit perdana. Juga dikelola oleh OMIM.
  • 1988 M, P3S didirkan dengan nama Pekerjaan Umum (PU). Tahun 1996 diganti nama menjadi Pekerjaan Umum dan Pembangunan (PUPEM). Tahun 2003 diganti lagi menjadi Pengadaan, Perbaikan, dan Perawatan Sarana (P3S).
  • 1993/1414 OMIM (Organisasi Murid Intra Madrasah) lahir atas prakarsa Drs. M. Zainal Falah, S.Hud dan Anwar Sadad Usma, M.Ag.
  • 1420 H, Mading Maktabati terbit, dikelola oleh Perpustakaan Sidogiri. Dan pada 1420-1421 Mading Himmah terbit perdana. Tahun 1421/2000 Mading Ibtikar terbit. Mading Madinah Jumat, 29 Muharram 1423
  • 1421 H/2000 M, PPS mulai membuka kursus bahasa Inggris pertama kali melalui LPBAA atas perintah KH. Abdul Alim bin Abdul Djalil.
sidogiri_asli
  • Rabiul Awal 1420 H, website resmi www.sidogiri.com di-launching atas perintah Mas d. Nawawy Sadoellah.
  • 1421 H, start pembangunan MMU as-Suyuthi, 36 lokal, 3 lantai.
  • 15 Syaban 1422 H/01 Nopember 2001 M, IASS (Ikatan Alumni Santri Sidogiri) berdiri.
  • 15 Syaban 1422 H/01 Nopember 2001 M, ISS (Ikatan Santri Sidogiri) berdiri.
  • 1422 H, kelas program khusus (PK) dengan sistem akselarasi atau percepatan mulai dibuka.
  • 1423 H, Silaturrahim Nasional pertama IASS.
  • 1425-1426 H, MMU Aliyah mulai menerapkan sistem kejuruan di kelas II dan kelas III dengan tiga jurusan: Tarbiyah (pendidikan), Dakwah, dan Muamalah (ekonomi syariah).
  • 28 Dzul Qadah 1425 H/2005 M, KH. Abdul Alim bin Abd. Djalil wafat. Digantikan oleh KH. A. Nawawi bin Abd. Djalil
  • 1426 H, peletakaan batu pertama kantor IASS di Desa Sungikulon Pohjentrek Pasuruan.
  • Syaban 1426 H, Buletin SIDOGIRI diterbitkan pertama kali oleh Majelis Keluarga.
  • 1426 H, start pembangunan Kantor Sekretariat yang baru.
  • 1426-27 H, pengiriman dai ke daerah-daerah minus ilmu agama Islam dimulai.
  • 20 Rabiul Awal 1427 H/April 2006 M, Pustaka Sidogiri berdiri dengan nama CV. Pustaka Sidogiri as-Salafy. PS mengusung motto, “Benteng Ahlussunnah wal Jamaah”.
  • 23 Syaban 1428 H/September 2007 M, peletakan batu pertama DKS Bekasi.
  • 11 Shafar 1431 H, Pabrik AMDK Kopontren Sidogiri resmi pindah ke Desa Umbulan Winongan Pasuruan dan dimiliki penuh oleh PPS. Sebelumnya berada di Pakoren Rembang Pasuruan.
  • Syaban 1428 H, Badan Pers Pesantren (BPP) didirikan sebagai lembaga yang mengontrol, mengatur dan mengarahkan media PPS.
  • 11 Jumadal Ula 1431 H. DKS Surabaya (Darul Khidmah Sidogiri) diresmikan oleh Majelis Keluarga

Minggu, 08 Oktober 2017

Kita Berada Di Akhir Zaman Inilah Tanda Kemunculan Dajjal Dari Negeri Arab Saudi Berdasarkan Hadist Rasulullah S.A.W

Di Jabal Habsyi, terletak 12,5 km dari kota Madinah Al-Munawwarah terdapat suatu bukit yang di puncaknya dibangun suatu gedung yang diberi nama Kingdom Palace. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai Dajjal Palace
Hasil gambar untuk bukit bergaram

Sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, kelak di akhir zaman Dajjal akan terus menyerang semua manusia dan semua tempat hingga sampailah Dajjal di kota Madinah Al-Munawwah, akan tetapi Dajjal tidak bisa masuk ke dalamnya. Maka akan berguncanglah kota Madinah dengan 3 kali gempa. Sebelumnya Madinah tidak pernah mengalami gempa, sejak Rasulullah Shallallahu a'laihi wa sallam memasuki Madinah Al-Munawwarah dikala hijrah hingga akhir zaman kota Madinah tidak akan pernah mengalami gempa terkecuali saat itu, yakni saat datangnya Dajjal laknatullah di depan gerbang Madinah Al-Munawwarah. Pada saat itu Madinah akan mengalami gempa sebanyak 3 kali guncangan sehingga menyebabkan berhamburanlah semua orang kafir dan munafik. Maka berkata Imam Ibn Hajar di dalam kitabnya Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari bahwa di kala itu Rasul mengatakan munafik, fasik, kafir, semuanya keluar dari Madinah menuju Dajjal di sebuah bukit itu kecuali orang–orang mukhlisin, yakni orang-orang yang mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang tidak akan bergeming dari Madinah Al-Munawwarah.

Imam Ibn Hajar menukil salah satu hadits dalam kitabnya Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari dengan sanad yang shahih bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan, Dajjal itu berkata, “Itu masjid Muhammad, itu masjid Nabawi yang harus kita kuasai”. Dari kejauhan Dajjal sudah menunjuknya, kubah hijau masjidnya Rasulullah Shallallahu a'laihi wa Sallam telah ditunjuk oleh Dajjal dan berkata, “Itu masjid Muhammad, itu masjid Muhammad, kita harus sampai kesana”. Lantas Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda sebagaimana riwayat Shahih Bukhari di saat itu Madinah mempunyai 7 pintu, dan disetiap pintunya dijaga oleh 2 malaikat sehingga Dajjal tidak bisa masuk ke dalamnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Al-Masih Ad-Dajjal tidak akan bisa memasuki Madinah yang pada saat itu memiliki 7 gerbang (pintu) yang disetiap gerbangnya akan dijaga oleh 2 malaikat (Shahih Bukhari).

Jika kita melihat peta Madinah Al-Munawwarah saat ini akan terlihat 7 jalan utama untuk memasuki kota Madinah Al-Munawwarah. Ketujuh jalan tersebut adalah berasal dari Jeddah, Makkah, Rabigh, Bandara, Tabuk, dan 2 lagi dari wilayah sekitarnya. Lalu siapa yang memberi pengetahuan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengenai kota Madinah Al-Munawwarah di era modern seperti sekarang ini hingga mengetahui ada 7 pintu jalan utama ?. Inilah salah satu bukti kebenaran sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Dalam sebuah hadits, dari Abdullah bin Syafiqq, dari Muhjin bin Adra, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam bersabda di hadapan orang banyak, “Hari Pembebasan, Hari Pembebasan, Hari Pembebasan!” dan mengulanginya 3 kali.

lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ditanya oleh salah seorang sahabat, “Apakah Hari Pembebasan itu?” Dijawab, “Dajjal (penipu pada akhir zaman), Dajjal akan datang, memanjat dan menetap di atas Jabal Habsyi, melihat ke arah Madinah dan bertanya kepada para pengikutnya; ‘Adakah Anda melihat Istana Putih itu? Itulah Masjid Muhammad’.” Kemudian Dajjal berusaha mendekati Kota Madinah dan mencari jalan di setiap sudut. Tetapi malaikat menghalanginya dengan pedang. Dan Dajjal akan sampai ke tanah lapang al-Jurf dan membuat kemah. Madinah akan bergetar sebanyak 3 kali dan akan ada orang munafik lelaki dan wanita keluar untuk menyertai Dajjal. Ini adalah hari pembebasan.” (Syaikh Musthafa al-‘Adawi dalam Sahih al-Musnad, Hadis al-Fitan).

Kemudian dalam sebuah hadits lain disebutkan bahwasanya Abu Said meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Dajjal akan tiba dan dia terlarang untuk memasuki kota Madinah. Dia akan tinggal di sebuah daerah bergaram di sekitar Madinah”. (Shahih Bukhari).

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Dajjal akan mendaki gunung dan melihat ke arah kota Madinah. Kemudian dia akan megatakan kepada para pengikutnya, ‘Kalian melihat Istana Putih itu ? Itu adalah masjidnya Ahmad'” (Hakim dalam Mustadrak Shahih sesuai syarat dari Imam Muslim).
Kini, di pinggiran kota Madinah tepatnya di Jabal Habsyi sekitar 12,5 km dari Madinah Al-Munawarah telah berdiri sebuah bangunan megah yang didirikan oleh kerajaan Arab Saudi.
Bangunan tersebut dikenal dengan nama resmi “Kingdom Palace” atau Istana Kerajaan Saudi, tetapi penduduk setempat menurut sumber di beberapa blog dan you tube menyebutnya sebagai “Dajjal Palace” atau Istana Dajjal. Banyak ulama mengatakan bahwa bangunan tersebut dibangun di atas Gunung Bergaram (Gunung yang mineralnya mengandung unsur garam) sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di atas.

Dan jika kita lihat dari Istana Kerajaan (Kingdom Palace) yang berada di atas Jabal Habsyi maka Masjid Nabawi berada lurus di timur Istana tersebut.Begitu pun bila kita tarik garis lurus dari Madinah al munawarah ke Kingdom Palace maka akan berujung di negara Israel, sebagaimana kita ketahui disana terdapat danau Thabari atau Tiberias yang menjadi salah satu tanda kemunculan Dajjal dengan surut airnya, sekarang airnya sudah surut sepertiganya, padahal sejak dahulu permukaan airnya tidak pernah surut. Kita pun telah melihat sekarang ini Masjid Nabawi tampak sangat besar dan megah juga indah bagaikan Istana Putih bahkan dilihat dari luar angkasa pun terlihat putih kemilau seperti yang diceritakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. 

Padahal pada saat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengucapkan hadits di atas, saat itu Masjid Nabawi masih sangat sederhana yang hanya terbuat dari lumpur basah berwarna kecoklatan dan juga batu bata, dan beratap pelepah daun kurma, tidak seperti sekarang yang sangat megah bak Istana putih.

Selasa, 31 Mei 2016

Pondok Pesantren Metal Di huni Ribuan Santri Berbagai Penjuru Indonesia Bahkan Dari Mancanegara

Pondok Pesantren Metal Moeslim Al Hidayat beralamatkan di Desa Rejoso Lor, Pasuruan, Jawa Timur, merupakan salah satu pondok pesantren yang sangat berbeda dengan pondok pesantren pada umumnya. Berdiri sejak tahun 1992 pondok pesantren ini di huni oleh 1000 santri dari berbagai penjuru di indonesia bahkan ada yang dari Malaysia dan Brunai.

Source
Bila anda ke ponpes Metal tersebut hal unik pertama kali yang akan dilihat adalah patung beton bergambar metal atau salam tiga jari berukuran sedang di depan pintu gerbang pondok. Semua dicat merah menyala dengan tulisan 'Metal Muslim'. Tak ada tanda-tanda, plang, atau papan nama yang menunjukkan bahwa itu lokasi Ponpes Metal sekitar delapan kilometer dari Pasuruan ke arah Probolinggo. padahal itu adalah gerbang pondok pesantren Metal Moeslim Al Hidayat.

Ada filosofi tersendiri pada gerbang ponpes Metal,yang dimaksudkan metal di sini bukan berarti musik cadas, tapi singkatan Membaca Tulisan Alqu'ran atau Menghafal Tulisan Alqur'an. kemudian logo tiga jari bermakna Iman, Islam dan Ikhsan.
Source
Pondok pesantren ini merupakan ponpes rehabilitasi khusus untuk menampung para santrinya yang bermasalah, sebagian santri memiliki catatan hitam dari mereka. kita bisa menemukan banyak sekali santri putranya yang bertato, bertindik dan berambut panjang tapi semua itu merupakan masalalu dari mereka. santri yang mondok beragam mulai dari orang gila, korban narkoba, sampai perempuan hamil pranikah.

Lokosi areal ponpes tersebut seluas 10 hektare, Lokasi para santri pria dengan perempuan dipisah. Orang gila menempati sisi kiri ponpes. Santri perempuan berada di belakang, sedangkan santri laki-laki di sebelah kanan.

Pengasuh Ponpes  Metal ini adalah KH Abu Bakar Kholil memiliki sikap yang nyentrik, Pak Kiai tak hanya menampung para orang gila, perempuan hamil pranikah, dan korban narkoba. Juga gemar memelihara binatang buas, mulai harimau sumatera, kera, buaya, ular, dan aneka burung. Tapi, terbukti, belakangan binatang tadi ada manfaatnya bagi penyembuhan para santri.

Terbukti saat ada orang gila tidak mau bicara. Setelah dijilati kera, orang gila tadi berteriak histeris dan akhirnya mau ngomong. Itu memudahkan kesembuhan yang bersangkutan karena bisa diajak dialog. kemudian ketika orang gila tak bisa diatur, menolak mandi, atau tak mau bicara, cara mengatasi cukup mudah. Orang gila tadi ditunjukkan harimau atau buaya. Kalau tidak mau mandi akan 'diberikan' ke harimau. begitulah diantara proses untuk penyembuhan bagi para orang gila.


Minggu, 29 Mei 2016

Lyrik Yaa Habib


يَاحَبِيبِ يَاحَبِيبِيي يَاحَبِيبِي كَيْفَ اَشْقَى وَاُضَامْ وَفُؤاَدِي قَدْ بَدَابَادِي الظَّلاَمْ
فَتَحَنَّنْ وَامْحُواعَنَّي مَا بَدَا كُلُّ نُورٍٍ مِنْ ثَنَا خَيْر اْلاَنَامِ 
مَالِي حِبِّي إِنْ يَغِيبْ عَنْ نَا ظِرِ ي تَرَ كَ الْقَوْ لَ مَا لَدَ يْهُ مُسْتَحَامْ
اُلُّ حُسْنٍ فِي الْوَ رَ ى يَبْدُوا لَنَا مِنْ جَمَا لِ الْمُصْطَفِى دَاعِ السَّلاَمْ
هَيَّجَ هَيَّجَ هَيَّجَ الْأشْوَاقَ وَالشِّجَنَا مُنْشِدٌ مُنْشِدٌ مُنْشِدٌغَنّيِ (يَا عَيْنِي) غَنَّى فَأَطْرَبْنَا
تَسْلُبُ أَلْبِا بَنَا افْحَا تُهُ. حِلَقَ حِلَقَ حِلَقَ الْاَحْبَابَ (يَاعَيْنَي) اَحْبَابِ مَوْ عِدُنَا
يُسْقَى تَرَّاهُ اَيْنَ خَمْرَ تُكُمْ. كَمْ سَبَا كَمْ سَبَا كَمْ سَبَا قَلْنًا (يَا عَيْنَي) قَلْبًا وَكَمْ فَتَنَا

Source
Yaa habib Yaa habib Yaa habibi Kaifa asyqoo waudhoom - Wafuaa Wafuaadiy Qodbada baadi baadidh-dholaaam
Fatahannan wamhu 'anni maabadaa -Kullu nuurin min tsanaa khoiril2 anaam
Maaliyhibiy in-yaghib2 'an naadhiriy - Tarokalqoul maa ladayhi2 mustahaaaam
Kullu husnin fil waroo yabduu lanaa - Min jamaa lil mushthofaa daa-'is salaam
Haiyajan, haiyajan, haiyajaan ashwaa. Yahaidi asywa kowwa saijana. Mursyidul mursyidul mursyidul ronni ya ronni ronna faatrooobanaaa
Taslubuuuu.. alba bana fhana tuhuuu.. Khilakol khilakol klilakol akhbab ya ronni akhbab bi muidun
Yusko tarro hu aina khamra tukummm. Kamsaba kamsaba kamsaba kalba ya ronni kolba wakam fatana

Artinya:
Wahai yang tercinta, wahai yang kecintaanku, wahai kecintaanku, betapa celaka dan teraniayanya aku. Kerana telah kelihatan kebinasaan dan gelapnya hati

Kasihanilah dan hapuskan yang kelihatan (kegelapan dan kebinasaan tersebut) dariku. Semua cahaya berasal dari pujian untuk sebaik-baik manusia

Aku tidak memiliki apa-apa jika kekasihku lenyap dari pandanganku. Meninggalkan ucapan untuk mengambil bahagian di sisinya.

Segala keindahan pada manusia kelihatan pada kami. Dari Keindahan al-Musthafa penyeru keselamatan

Bergelora, bergelora, bergelora rasa rindu (wahai buah hatiku) rasa rindu dan pedih. Wahai pendendang, pendendang, pendendang, pendendang (wahai buah hatiku) dendangkanlah dan gembirakan kami

Keharumannya telah mencabut akal kami. Kumpulan, kumpulan, kumpulan para pencinta (wahai buah hati), inilah tempat janji kami bertemu

Telah dituang minuman. Di manakah minumanmu?. Berapa kali memikat, berapa kali memikat, berapa kali memikat (wahai buah hati), memikat hati dan beberapa kali menggoda

Lyrik Qosidah Yaa Laqolbin


 Yaa Laqolbin
يَا لَقَلبٍ
يَا لَقَلبٍ سُرُو رُهُ قَد تَوَا لى بِحَبِيبٍ عَمَّ الاَنَا مَ نَوَالاَ
جَلَّ مَن شَرَّفَ الوُجُودَ بِنورِ غَمَرَ الكَونَ بَهجَةً وَجَمَالاَ
قَد تَرَقَّ فِى الحُسنِ اَعلى مَقَامِ وَتَنَا هى فِى مَجدِهِ وَتَعَالى
قَد تَرَقَّ فِى الحُسنِ اَعلى مَقَامِ وَتَنَا هى فِى مَجدِهِ وَتَعَالى
لاَحَظَتهُ العيُونُ فِيمَا اجتَلَتهُ بَشَرًا كاَ مِلاً يُزِيحُ الضَّلاَلاَ
وَهوَ مِن فَوقِ عِلمِ مَا قَد رَاَتهُ رِفعَةً فِى شُؤُو نِهِ وَكَمَالاَ

Ya laqolbin suruuruhu qod tawala bihabibin ‘ammal anaa ma nawaala
Jalla man syarrofal wujuuda binuri ghomarol kauna bahjatawwa jamaala
Qod taroqqo fil husni a’ala maqoomi wa tana ha fi majdihi wa ta’aala
La hadzothul ‘uyunu fimajtalathu ba syaron kamilayyuzi hudhdholala
Wahwa min fauqi ‘ilmi ma qod roathu rif’atan fi syu’uunihi wa kamala

Source

Arti dari Qosidah Yaa Laqolbin:
Bahagia dan sukaria berdatangan merasuki kalbu menyambut datangnya kekasih Allah pembawa anugerah bagi seluruh manusia
Maha Agung Dia yang telah memuliakan wujud ini dengan nur berkilauan meliputi semuanya dengan kerianan dan kecantikan
Mencapai tingkat keindahan tertinggi menjulang mengangkasa dengan kemuliaanya
Mata memandang penuh damba bentuk insan sempurna pengikis segala yang sesat
Meskisesungguhnya keluhurandan kesempurnaannya melampaui segala yang bisa dicapai pengetahuan yang manapun jua.

Dikutip dari kitab maulid simtuddurar habib ali bin muhammad bin husain al habsyi

Informasi Beasiswa Bagi Penghafal Al-Qur'an Ke 5 Universitas Ternama Dalam negeri

Bagi anda santriwan maupun santriwati yang Hafidz atau Hafidzah telah selesai menempuh pendidikan formal di SMA, SLTA dan SMK serta MA sederajat mungkin masih bingung untuk mencari refrensi untuk melanjutkan kejenjang pendidikan selanjutnya, yaitu kesekolah tinggi atau universitas.
Banyak kendala internal pada santri mengenai perekonomian keluarganya yang menengah kebawah, khususnya pada bagian finansial untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Ada keinginan santri untuk kuliah tetapi biaya untuk melanjutkankanya tidak mencukupi, jangan berputus asa wahai akhi wa ukhti banyak jalan menuju Roma Pesantren Indo akan memberikan solusi untuk para santri yang ingin kuliah. Yaitu solusinya adalah dengan mengikuti beasiswa untuk para Hafidz atau Hafidzah ke universitas ternama di indonesia

Pesantren Indo memberikan informasi Beasiswa untuk para santri yang telah menghafal Al-Qur’an baik sudah tahfidz 30 juz ataupun kurang dari tiga puluh juz. Berikut daftar Universitas yang memberikan beasiswa bagi anda para santri yang telah hafidz :

1.Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN)
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim atau yang popular dengan UIN Maliki Malang  yang beralamatkan Jalan Gajayana No 50 Dinoyo Malang membuka beasiswa bagi para penghafal Al-Qur’an  melalui jalur mandiri prestasi. Batas minimal peserta yaitu 10 juz. Info lebih lanjut hubungi pmb.uin-malang.ac.id
Source
2.Universitas Sebelas Maret (UNS)
Universitas Sebelas Maret atau yang lebih dikenal dengan UNS Solo membuka penerimaan beasiswa melalui banyak jalur. Salah satu jalur tersebut adalah Ketentuan Khusus UNS (Ketentuan Khusus UNS Jalur SNMPTN). Syarat jalur ini di antaranya Hafidzul Qur’an (Penghafal Al Qur’an, minimal 15 juz) yang dinyatakan dengan ”sertifikat tahfidz” dari lembaga berkompeten yang memiliki kredibilitas tinggi (pada 2 tahun terakhir). Info selengkapnya kunjungi  spmb.uns.ac.id.(Henny Alifah)
Source


3. Universitas Islam Indonesia (UII)

UII membuka beasiswa haffidz Al-Qur’an 15 juz dan 30 juz.Seleksi Beasiswa Hafidz Al-Qur’an diselenggarakan pada awal Tahun Akademik 2015/2016 (setelah mahasiswa baru memulai perkuliahan secara resmi di UII), dengan mengikuti jadwal akademik yang berlaku. Informasi lebih lanjut kunjungi pmb.uii.ac.id

Source

4.Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
Bagi kamu yang hafidz al-Qur’an dan menginginkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi silakan daftar di UNISSULA dengan jalur  Bea Siswa dari Dana Rutin Pengembangan (DRP) yang mencapai 100 %. Untuk informasi selengkapnya kunjungi unissula.ac.id.

Source

5. STEI SEBI
STEI SEBI menyediakan program “Beasiswa Hafidz Quran Ahli Ekonomi Syariah”. Beasiswa ini merupakan kerjasama STEI SEBI dengan beberapa donatur. Beasiswa Hafidz Qur’an Ahli Ekonomi Syariah adalah beasiswa bagi generasi muda penghafal Al-Qur’an untuk dididik dan dibina menjadi hafidz/ah Qur’an yang memahami dan mampu mengaplikasikan ekonomi syariah. Informasi lebih lanjut kunjungi sebi.ac.id.
Source

Semoga informasi yang diberikan oleh pesantren indo bermanfaat bagi anda para santri yang tetap menjaga hafalan Al-Qur’annya untuk memperkuat dan mempertahankan panji-panji islam di muka bumi ini dengan  Tholabul Ilmi yang bersifat formal maupun nonformal.

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.